Prabowo Subianto sang Senopati Wirang untold Story ... oleh Akun Berani Jujur @Triomacan2000
Eng ing eeeng ... Sedikit orang yang tahu bahwa perkawinan Prabowo Subianto dengan Titik H Suharto pada tahun1983 adalah berkat jasa LB Moerdani. Prabowo pada 1982 - 1985 berpangkat Mayor adalah staf khusus Menhankam/Pangab LB Moerdani. Moerdani sudah lama mengamati Prabowo, Sejak lulus Akmil berpangkat Letda, Moerdani serius mencermati/menilai perilaku, karakter dan kinerja Prabowo.
Kesimpulannya : Luar Biasa
Disamping memiliki kejeniusan (IQ 152), Prabowo sangat berani, patriotik, sangat cinta tanah air. Dalam cerita-cerita Jawa : Senopati Wirang, Menhankam / Pangab LB Moerdani tahu persis Prabowo sudah dijodohkan dengan putri seorang jenderal yang juga dokter. Moerdani diam-diam tidak setuju. Pada tahun 1982-1985 itu LB Moerdani adalah tokoh yang sangat dipercayai oleh Presiden Soeharto. Saran-sarannya didengar dan sering diterima, Besarnya Kepercayaan Soeharto kepada Moerdani karena dia selalu menunjukan loyalitasnya terhadap Soeharto. Jadi pengaman kekuasaan Soeharto/Orba, LB Moerdani kebetulan juga penganut Katolik, sama dengan Ibu Tien. Pak Harto Islam abangan, lebih ke Kejawen (Bhirawa).
Moerdani melobi Ibu Tien agar setuju mengambil Mayor Prabowo menjadi calon menantu, menjodohkannya dengan Titiek Hediati Hariyadi Soeharto. Bu Tien setuju dan Pak Harto pun setuju. Mereka tidak tahu Prabowo sudah bertunangan. Akhirnya tunangan dibatalkan, Prabowo nikahi Titiek. Semula LB Moerdani berharap Prabowo akan menjadi mata dan telinganya di Cendana. Menjadi tangan kanan Moerdani dalam menggapai cita-citanya. LB Moerdani tidak menyangka Mayor Prabowo setelah jadi menantu Soeharto malah mengkhianati Moerdani, berpihak kepada Pak harto/Cendana.
Moerdani salah menganalisa dan menilai Prabowo yang islam abangan, berayahkan sosialis sekuler, ibu dan saudara-saudaranya kristen/non muslim. Moerdani merasa tidak berisiko ketika dia memaparkan rencananya selaku Menhankam/Panglima ABRI untuk menghancurkan islam RI secara sistematis. Termasuk rencana Moerdani untuk merekayasa stigma negatif pada umat Islam Indonesia sebagai "ancaman terhadap Negara dan kekuasaan Soeharto" Contohnya ABRI membantai ratusan umat Islam pada peristiwa Tanjung Priok.
Moerdani melakukan pengondisian agar Islam = musuh negara !
Moerdani memaparkan bagaimana ABRI "menciptakan terorisme Islam", "pembangkangan Islam", "Islam Phobia" dan seterusnya, lalu menumpasnya secara keji. Moerdani menapak karier di ABRI dengan cara menciptakan Islam sebagai musuh negara dan kemudian ditumpas. Penghargaan dan pujian Soeharto untuknya. Ketika Prabowo tahu rencana besar dan rekayasa-rekayasa yang pernah dilakukan Moerdani dalam rangka membenturkan Islam dengan Pak Harto, dia bocorkan, Prabowo melaporkan rencana keji Moerdani terhadap umat Islam Indonesia kepada Soeharto, mertuanya. Pak Harto kaget, marah dan menyesalkan
Sebelumnya, Pak Harto sudah lama mendengar adanya rekayasa petinggi ABRI terhadap sejumlah peristiwa terkait "makar kelompok Islam", tapi Pak Harto abaikan, ia nilai itu hanyalah ekses rivalitas di internal ABRI. Kali ini informasi itu datang dari menantunya sendiri. Prabowo menilai Moerdani punya agenda lebih besar dengan merekayasa benturan antara Umat islam dengan Soeharto. Moerdani ingin jadi Presiden.
Cita2 Moerdani menjadi Presiden setelah Pak Harto lengser sangat besar dan hanya bisa terwujud jika Islam dan Pak Harto bermusuhan, Karena jika Hubungan Umat Islam dan Pak Harto baik/normal, maka akan sulit bagi Moerdani yang Katolik menjadi wapres pada tahun 1988. Pak Harto pasti memperhatikan aspirasi umat Islam saat penetapan wapresnya pada 1988. Oleh sebab itu hubungan Suharto - Islam harus dirusak. Selanjutnya, Moerdani berharap, setelah menjabat wapres pada 1988, kemungkinan besar Pak Harto akan mundur pada 1993, Moerdani jadi RI -1
Rencana KEJI Moerdani terhadap umat islam Indonesia ini dinilai Prabowo sangat membahayakan posisi Pak Harto. Islam mayoritas di RI. Lebih kecil risikonya bagi Soeharto membina hubungan baik dengan umat Islam dari pada menjadikan Islam sebagai musuh negara. Prabowo membocorkannya, setelah dapat laporan Prabowo mengenai rencana keji ABRI diotaki Menhankam/Pangab Moerdani, Soeharto tidak langsung bertindak. Diamati diam-diam, Pak Harto diam-diam mencegah rencana keji LB Moerdani dengan menempatkan / promosikan sejumlah perwira tinggi ABRI yang kuat keislamannya .
Selain mempromosikan perwira-perwira Islam ABRI, Pak Harto juga promosikan perwira-perwira dari kesatuan lain yang tidak berhubungan dengan jaringan Moerdani. Akibatnya Menhankam/Pangab Moerdani tidak lagi bisa bergerak bebas karena dikelilingi oleh jenderal-jendral Islam (TNI Hijau). Dia terjepit, Puncak kekesalan Moerdani terjadi ketika Pak Harto mencopot Moerdani dari jabatan Pangab tahun 1988 dan menunjuk Try Soetrisno jadi Pangab. Try Soetrisno tidak berasal dari Akmil tapi dari Atekad (akademi teknik AD), bukan perwira intelijen, tidak ada sentuhan dari Moerdani. Moerdani yang marah dan kecewa terhadap Soeharto kemudian merencanakan balas dendam besar-besaran dengan berencana menjatuhkan Soeharto.
Sebelumnya pada tahun 1984, Moerdani berhasil mengompori umat Islam agar marah kepada Soeharto dengan menerapkan kewajiban azas tunggal. Seluruh Ormas dan partai di Indonesia harus mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya azas. Tidak boleh Islam atau azas lain, HARUS PANCASILA. Reaksi keras umat Islam terhadap penerapan azas tunggal Pancasila memang diharapkan Moerdani. Bahkan Moerdani kondisikan agar Islam berontak. Jaringan intelejen Moerdani disusupkan ke ormas-ormas Islam dan ditugaskan untuk mengipas-ipasi tokoh-tokoh ormas Islam memberontak terhadap Soeharto.
Tujuannya agar Suharto marah sama Islam dan Islam dinilai sebagai ancaman terhadap negara/Soeharto, lalu ABRI diperintahkan membantai "musuh tersebut". Rencana Benny Moerdani kandas, gagal total, karena ormas-ormas Islam juga didekati orang-orang Soeharto dan diberi pengertian kondisi sebenarnya. Moerdani kemudian tahu bahwa penyebab kegagalan rencana besarnya menstigmasasi Islam sebagai musuh negara dikarenakan laporan Prabowo. Prabowo sempat "dibuang" oleh Moerdani dengan mutasikannya menjadi Kasdim (kepala staf kodim), namun oleh Kasad Rudini, Prabowo dipulihkan. Sejak itu, dalam otak Moerdani ada 2 musuh besar yang harus dihancurkan yakni Prabowo dan Soeharto, Moerdani susun rencana strategis.
Puluhan tahun menjadi "DEWA" di ABRI dan Intelijen, antek-antek Moerdani masih banyak. Dua yang menonjol : Luhut Panjaitan dan Hendropriyono, Meski LB Moerdani sudah tidak jadi panglima ABRI dan Menhankam, dia masih bisa memerintahkan Hendropriyono untuk back up PDI Megawati. Saat itu Megawati adalah simbol perlawanan terhadap Presiden Soeharto khususnya melalui PDI. Kongres PDI terpecah menghasilkan PDI Kembar, Keberadaan PDI kembar : satu diketuai Soerjadi dan satu lagi dipimpin Megawati, bisa terjadi karena ada dukungan jenderal pro Moerdani.
Keberhasilan Prabowo meyakinkan Pak Harto dan Ibu Tien terhadap bahaya besar yang sedang direncanakan Moerdani, menyebabkan Pak Harto dapat menerima dan mempercayai Prabowo sepenuhnya, termasuk saran Prabowo agar Pak Harto membina hubungan mesra dengan Islam. Penerapan azas tunggal Pancasila yang menimbulkan reaksi keras umat Islam, tidak meletus menjadi bencana dengan perubahan sikap Pak Harto. Pak Harto mulai mendekati Islam. Ibu Tien menjadi mualaf, disusul Pak Harto dan kemudian Pak Harto sekeluarga menunaikan Ibadah Haji.
Pak Harto berhasil membangun hubungan harmonis dengan umat Islam. Suatu hubungan baik yang belum pernah terjalin selama 24 tahun Soeharto berkuasa. Tahun 1990 merupakan tahun kemerdekaan umat Islam Indonesia setelah "dijajah dan ditindas" selama 24 tahun Orde baru/Soeharto. Puncaknya 7 Des 1990 ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) didirikan di Universitas Brawijaya Malang. Tahun 1993 menteri-menteri Kabinet dan petinggi-petinggi ABRI mulai dijabat tokoh/perwira Muslim. Benny Moerdani dan kelompoknya terus mencari jalan bagaimana menghancurkan Soeharto dan Prabowo. Akhirnya ditemukan cara : Penculikan !
Penculikan/pembunuhan sejumlah warga pada tahun 1997 menjelang pemilu dan kemudian diikuti dengan penculikan/pembunuhan setelah Sidang Umum MPR 1998. Saat terjadi Penculikan/pembunuhan menjelang pemilu 1997 sama sekali belum ada tuduhan kepada Kopassus sebagai terduga pelakunya. Namun ketika Tim Mawar melakukan penculikan aktivis pada 2-4 Februari 1998 dan 12-13 Maret 1998 dalam rangka terjadi kebocoran operasi, Kebocoran informasi mengenai operasi Tim Mawar dlm rangka pengaman Sidang Umum MPR terjadi karena ada 1 target, yakni andi arief belum diringkus. Andi Arief sempat kabur, dicari kemana-mana , akhirnya ditemukan di persembunyiannya di Lampung. Dibawa ke Jakarta jalur darat via Bakauheni. Saat Tim Mawar menaiki Kapal Ferry di Bakauheni, petugas polisi menghentikan Tim Mawar yang membawa Andi Arief dengan mata tertutup kain. Meski Tim Mawar kemudian diizinkan masuk Ferry setelah menunjukan kartu pengenal, kejadian ini dilaporkan polisi ke DenPom Lampung
Dan DenPom Lampung meneruskan info ini ke DanPuspom TNI di Jakarta. Saat itulah info bocor, lalu ditunggangi oknum2 TNI binaan Moerdani.
Peristiwa penangkapan andi arief di Lampung dan dibawa ke Jakarta pada tanggal 28 Maret 1998, ditunggangi dengan terjadinya penculikan lain. Penculikan lain/susulan pada tanggal 30 Maret 1998 dengan korban Petrus Bima Anugrah, dilakukan oleh Tim Lain, BUKAN Tim Mawar. Sebelumnya Tim Lain juga sudah menunggangi penculikan Herman Hendarwan pada tanggal 12 Maret 1998, Para korban ini hilang/mati dibunuh.
Korban penculikan Tim Lain semua dibunuh, mayoritas non muslim agar menimbulkan kesan pembunuhan dilakukan oleh Kopassus pimpinan Prabowo. Fitnah terhadap Prabowo, Kopassus melalui penculikan/ pembunuhan warga/aktivis adalah untuk tujuan akhirnya melemahkan Soeharto. Mengapa demikian? Karena untuk menghancurkan Soeharto harus terlebih dahulu menghancurkan penopang utama kekuasaan Soeharto yakni TNI. Kekuatan inti TNI ada pada Kopassus sebagai kesatuan elit yang paling dibanggakan TNI. Moerdani cs hancurkan Soeharto dengan menghancurkan TNI. Pemilihan target korban yang umumnya non muslim/katolik dimaksudkan "menghilangkan jejak pelaku" sekaligus memancing perhatian Dunia. Seolah-olah di Indonesia sedang berkuasa rezim Soeharto yang anti katolik/Kristen. Media-media yang dimiliki katolik/kristen pun bersuara sangat keras.
Akibatnya, Prabowo - Kopassus - TNI - Suharto babak belur dihajar dan difitnah Moerdani cs melalui penunggangan operasi Tim Mawar ini. Namun Pak Harto tetap bertahan, sampai akhirnya terjadi peristiwa kerusuhan Mei 1998, yang diawali dengan penembakan terhadap Mahasiswa Trisakti, Peristiwa Trisakti jelas ditunggangi kelompok Benny Moerdani dengan memfitnah Polres Jakarta Barat, Brimob dan Kopassus sebagai pelakunya. Krisis Moneter yang diperburuk oleh perampokan fasilitas BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) oleh bankir cina melalui rekayasa kredit & tagihan pihak ketiga yang macet dan lain-lain. Sampai hari ini Negara kita masih terbebani utang BLBI sebesar lebih Rp 600 triliun, baru lunas dibayar via APBN hingga 2032 yang akan datang. Krisis Moneter, rekayasa opini, fitnah, kerusuhan Mei 1998 menjadi penyebab utama kejatuhan Soeharto 20 Mei 1998
Pada saat kerusuhan Mei 1998 kembali TNI, Kopassus dan Prabowo dijadikan kambing hitam oleh kelompok Moerdani cs yang berkolaborasi dgn Konspirasi Global. Situasi kacau dan tak terkendali dimanfaatkan para perusuh diduga kesatuan loyalis Moerdani cs untuk membakar kota dan mengeruhkan situasi. Kehadiran sekelompok orang tidak dikenal membuat rusuh, terkordinir dan ini yang dibaca Prabowo sebagai faktor dominan yang membahayakan negara. Paska kerusuhan dikembangkan opini sampai ke seluruh dunia seolah-olah telah terjadi pemerkosaan terhadap wanita-wanita cina, tuduhan itu tidak terbukti, tuduhan itu tidak terbukti sama sekali. Secara teori pun mustahil ada orang yang sempat dan berhasrat lakukan pemerkosaan di tengah-tengah kerusuhan. Tuduhan itu hanya untuk menjatuhkan TNI, menghancurkan Soeharto dan Prabowo.
Fitnah itu sukses besar, Soeharto pun termakan fitnah tersebut.
Laporan sejumlah jenderal langsung ke Soeharto menghasilkan pengusiran Prabowo oleh keluarga karena dianggap pengkhianat, Prabowo tidak diberi kesempatan menjelaskan fakta sebenarnya kepada Soeharto. Operasi Inteljen, penyesatan fakta dan informasi Moerdani cs SUKSES. Operasi itu sangat rapi, cermat dan dibantu media-media kolaborator moerdani seperti Harian Kompas grup, Prabowo dicap pengkhianat Suharto. Peran konspirasi global sangat dominan. Sejak Soeharto mualaf dan mesra dengan umat Islam, Soeharto tidak lagi jadi "Hadiah Terbesar" untuk AS. Kebangkitan Islam Indonesia era 1990-an dinilai jadi ancaman oleh AS, Barat, Australia & Singapore. Sejalan dengan teori pasca perang dingin, Teori/pendapat Samuel P. Hutington dalam tulisannya “The Clash of Civilization” (benturan peradaban) terus menerus dikembangkan di Barat. Islam dikembangkan sebagai musuh baru dunia Barat paska kejatuhan Komunis Uni Soviet & Eropa Timur. Islam di RI juga dinilai sebagai ancaman
Upaya penjatuhan Soeharto sedang mendorong kebangkitan Islam di Indonesia setelah 24 thn dijajah bangsa sendiri, dijadikan agenda utama Konspirasi Global, Penjatuhan Suharto itu sekaligus untuk melakukan imperialisme baru atas Indonesia melalui LOI IMF - RI yang menghancurkan kedaulatan RI. Plus menerapkan demokrasi liberal yang tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila, yang menyebabkan para kapitalis dengan mudah menjadi penguasa-penguasa. Era 1998-2004 Indonesia gonjang ganjing tanpa henti, gangguan keamanan, kerusuhan dimana-mana, ekonomi morat maritm pers tak terkendali. Pers menjadi penguasa baru yg dominan, membentuk opini, mengarahkan dan membentuk persepsi rakyat sesuka hati dan sesuai agenda masing-masing. Pers jadi the first state, Opini mengendalikan kebijakan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Trial by the press menjadi tontonan sehari-hari. Pencopotan Prabowo selaku Pangkostrad juga disebabkan penyesatan informasi.
Bermula dari laporan ke Panglima TNI tentang Pangkostrad Prabowo mengantisipasi gerakan pasukan liar tersebut dengan mengerahkan pasukan kostrad dalam rangka pengamanan, malah jadi sasaran adanya pasukan liar. Apalagi ketika hasil penyisiran gedung-gedung di sekitar Istana/Ring 1 ditemukan sejumlah besar senjata dan amunisi di Gedung Humpus (Gambir). Kontan Prabowo dituduh sebagai penimbun senjata dan amunisi dalam jumlah besar yang ditemukan di lantai 3 Gedung Humpus tersebut, Prabowo difitnah. Usaha Prabowo menjelaskan bhw dirinya MUSTAHIL melakukan kudeta atau menggulingkan presiden Habibie tidak diterima Presiden Habibie. Opini yang begtu kuat menyudutkan Prabowo adalah hasil misinformation (penyesatan) dan deception (pengelabuan) oleh kelompok Moerdani cs
Begitu kuatnya rekayasa opini dan fitnah dilancarkan kepada Prabowo sehingga Habibie, petinggi-petinggi TNI dan publik LUPA pada SATU HAL yang menjadi sifat dan karakter dasar Prabowo yang sudah sejak muda menjadi ciri khas/trade marknya yakni : Prabowo memiliki patriotisme yang luar biasa, kecintaannya terhadap bangsa dan negara yang luar biasa. Mustahil dia melakukan itu. Kami pernah ditegur keras Mayjen Hariyadi Darmawan,, mantan ketua Alumni UI : Saya jamin dengan jiwa raga saya ttg PATRIOTISME PRABOWO !!!
"Orang seperti PRABOWO TDK AKAN MUNGKIN melakukan tindakan sekecil apapun yang dapat membahayakan negara !" Itu pesan Hariadi pada kami. Tokoh seperti Prabowo lah yang dibutuhkan bangsa ini, tokoh yang sepanjang hidupnya hanya memikirkan nasib bangsa. Bukan jongos cina !. Tokoh seperti Prabowo lah yang dibutuhkan rakyat Indonesia, tokoh yang akan jadikan Indonesia MACAN ASIA. Bukan jongos asing. MERDEKA !.
Eng ing eeeng ... Sedikit orang yang tahu bahwa perkawinan Prabowo Subianto dengan Titik H Suharto pada tahun1983 adalah berkat jasa LB Moerdani. Prabowo pada 1982 - 1985 berpangkat Mayor adalah staf khusus Menhankam/Pangab LB Moerdani. Moerdani sudah lama mengamati Prabowo, Sejak lulus Akmil berpangkat Letda, Moerdani serius mencermati/menilai perilaku, karakter dan kinerja Prabowo.
Kesimpulannya : Luar Biasa
Disamping memiliki kejeniusan (IQ 152), Prabowo sangat berani, patriotik, sangat cinta tanah air. Dalam cerita-cerita Jawa : Senopati Wirang, Menhankam / Pangab LB Moerdani tahu persis Prabowo sudah dijodohkan dengan putri seorang jenderal yang juga dokter. Moerdani diam-diam tidak setuju. Pada tahun 1982-1985 itu LB Moerdani adalah tokoh yang sangat dipercayai oleh Presiden Soeharto. Saran-sarannya didengar dan sering diterima, Besarnya Kepercayaan Soeharto kepada Moerdani karena dia selalu menunjukan loyalitasnya terhadap Soeharto. Jadi pengaman kekuasaan Soeharto/Orba, LB Moerdani kebetulan juga penganut Katolik, sama dengan Ibu Tien. Pak Harto Islam abangan, lebih ke Kejawen (Bhirawa).
Moerdani melobi Ibu Tien agar setuju mengambil Mayor Prabowo menjadi calon menantu, menjodohkannya dengan Titiek Hediati Hariyadi Soeharto. Bu Tien setuju dan Pak Harto pun setuju. Mereka tidak tahu Prabowo sudah bertunangan. Akhirnya tunangan dibatalkan, Prabowo nikahi Titiek. Semula LB Moerdani berharap Prabowo akan menjadi mata dan telinganya di Cendana. Menjadi tangan kanan Moerdani dalam menggapai cita-citanya. LB Moerdani tidak menyangka Mayor Prabowo setelah jadi menantu Soeharto malah mengkhianati Moerdani, berpihak kepada Pak harto/Cendana.
Moerdani salah menganalisa dan menilai Prabowo yang islam abangan, berayahkan sosialis sekuler, ibu dan saudara-saudaranya kristen/non muslim. Moerdani merasa tidak berisiko ketika dia memaparkan rencananya selaku Menhankam/Panglima ABRI untuk menghancurkan islam RI secara sistematis. Termasuk rencana Moerdani untuk merekayasa stigma negatif pada umat Islam Indonesia sebagai "ancaman terhadap Negara dan kekuasaan Soeharto" Contohnya ABRI membantai ratusan umat Islam pada peristiwa Tanjung Priok.
Moerdani melakukan pengondisian agar Islam = musuh negara !
Moerdani memaparkan bagaimana ABRI "menciptakan terorisme Islam", "pembangkangan Islam", "Islam Phobia" dan seterusnya, lalu menumpasnya secara keji. Moerdani menapak karier di ABRI dengan cara menciptakan Islam sebagai musuh negara dan kemudian ditumpas. Penghargaan dan pujian Soeharto untuknya. Ketika Prabowo tahu rencana besar dan rekayasa-rekayasa yang pernah dilakukan Moerdani dalam rangka membenturkan Islam dengan Pak Harto, dia bocorkan, Prabowo melaporkan rencana keji Moerdani terhadap umat Islam Indonesia kepada Soeharto, mertuanya. Pak Harto kaget, marah dan menyesalkan
Sebelumnya, Pak Harto sudah lama mendengar adanya rekayasa petinggi ABRI terhadap sejumlah peristiwa terkait "makar kelompok Islam", tapi Pak Harto abaikan, ia nilai itu hanyalah ekses rivalitas di internal ABRI. Kali ini informasi itu datang dari menantunya sendiri. Prabowo menilai Moerdani punya agenda lebih besar dengan merekayasa benturan antara Umat islam dengan Soeharto. Moerdani ingin jadi Presiden.
Cita2 Moerdani menjadi Presiden setelah Pak Harto lengser sangat besar dan hanya bisa terwujud jika Islam dan Pak Harto bermusuhan, Karena jika Hubungan Umat Islam dan Pak Harto baik/normal, maka akan sulit bagi Moerdani yang Katolik menjadi wapres pada tahun 1988. Pak Harto pasti memperhatikan aspirasi umat Islam saat penetapan wapresnya pada 1988. Oleh sebab itu hubungan Suharto - Islam harus dirusak. Selanjutnya, Moerdani berharap, setelah menjabat wapres pada 1988, kemungkinan besar Pak Harto akan mundur pada 1993, Moerdani jadi RI -1
Rencana KEJI Moerdani terhadap umat islam Indonesia ini dinilai Prabowo sangat membahayakan posisi Pak Harto. Islam mayoritas di RI. Lebih kecil risikonya bagi Soeharto membina hubungan baik dengan umat Islam dari pada menjadikan Islam sebagai musuh negara. Prabowo membocorkannya, setelah dapat laporan Prabowo mengenai rencana keji ABRI diotaki Menhankam/Pangab Moerdani, Soeharto tidak langsung bertindak. Diamati diam-diam, Pak Harto diam-diam mencegah rencana keji LB Moerdani dengan menempatkan / promosikan sejumlah perwira tinggi ABRI yang kuat keislamannya .
Selain mempromosikan perwira-perwira Islam ABRI, Pak Harto juga promosikan perwira-perwira dari kesatuan lain yang tidak berhubungan dengan jaringan Moerdani. Akibatnya Menhankam/Pangab Moerdani tidak lagi bisa bergerak bebas karena dikelilingi oleh jenderal-jendral Islam (TNI Hijau). Dia terjepit, Puncak kekesalan Moerdani terjadi ketika Pak Harto mencopot Moerdani dari jabatan Pangab tahun 1988 dan menunjuk Try Soetrisno jadi Pangab. Try Soetrisno tidak berasal dari Akmil tapi dari Atekad (akademi teknik AD), bukan perwira intelijen, tidak ada sentuhan dari Moerdani. Moerdani yang marah dan kecewa terhadap Soeharto kemudian merencanakan balas dendam besar-besaran dengan berencana menjatuhkan Soeharto.
Sebelumnya pada tahun 1984, Moerdani berhasil mengompori umat Islam agar marah kepada Soeharto dengan menerapkan kewajiban azas tunggal. Seluruh Ormas dan partai di Indonesia harus mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya azas. Tidak boleh Islam atau azas lain, HARUS PANCASILA. Reaksi keras umat Islam terhadap penerapan azas tunggal Pancasila memang diharapkan Moerdani. Bahkan Moerdani kondisikan agar Islam berontak. Jaringan intelejen Moerdani disusupkan ke ormas-ormas Islam dan ditugaskan untuk mengipas-ipasi tokoh-tokoh ormas Islam memberontak terhadap Soeharto.
Tujuannya agar Suharto marah sama Islam dan Islam dinilai sebagai ancaman terhadap negara/Soeharto, lalu ABRI diperintahkan membantai "musuh tersebut". Rencana Benny Moerdani kandas, gagal total, karena ormas-ormas Islam juga didekati orang-orang Soeharto dan diberi pengertian kondisi sebenarnya. Moerdani kemudian tahu bahwa penyebab kegagalan rencana besarnya menstigmasasi Islam sebagai musuh negara dikarenakan laporan Prabowo. Prabowo sempat "dibuang" oleh Moerdani dengan mutasikannya menjadi Kasdim (kepala staf kodim), namun oleh Kasad Rudini, Prabowo dipulihkan. Sejak itu, dalam otak Moerdani ada 2 musuh besar yang harus dihancurkan yakni Prabowo dan Soeharto, Moerdani susun rencana strategis.
Puluhan tahun menjadi "DEWA" di ABRI dan Intelijen, antek-antek Moerdani masih banyak. Dua yang menonjol : Luhut Panjaitan dan Hendropriyono, Meski LB Moerdani sudah tidak jadi panglima ABRI dan Menhankam, dia masih bisa memerintahkan Hendropriyono untuk back up PDI Megawati. Saat itu Megawati adalah simbol perlawanan terhadap Presiden Soeharto khususnya melalui PDI. Kongres PDI terpecah menghasilkan PDI Kembar, Keberadaan PDI kembar : satu diketuai Soerjadi dan satu lagi dipimpin Megawati, bisa terjadi karena ada dukungan jenderal pro Moerdani.
Keberhasilan Prabowo meyakinkan Pak Harto dan Ibu Tien terhadap bahaya besar yang sedang direncanakan Moerdani, menyebabkan Pak Harto dapat menerima dan mempercayai Prabowo sepenuhnya, termasuk saran Prabowo agar Pak Harto membina hubungan mesra dengan Islam. Penerapan azas tunggal Pancasila yang menimbulkan reaksi keras umat Islam, tidak meletus menjadi bencana dengan perubahan sikap Pak Harto. Pak Harto mulai mendekati Islam. Ibu Tien menjadi mualaf, disusul Pak Harto dan kemudian Pak Harto sekeluarga menunaikan Ibadah Haji.
Pak Harto berhasil membangun hubungan harmonis dengan umat Islam. Suatu hubungan baik yang belum pernah terjalin selama 24 tahun Soeharto berkuasa. Tahun 1990 merupakan tahun kemerdekaan umat Islam Indonesia setelah "dijajah dan ditindas" selama 24 tahun Orde baru/Soeharto. Puncaknya 7 Des 1990 ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) didirikan di Universitas Brawijaya Malang. Tahun 1993 menteri-menteri Kabinet dan petinggi-petinggi ABRI mulai dijabat tokoh/perwira Muslim. Benny Moerdani dan kelompoknya terus mencari jalan bagaimana menghancurkan Soeharto dan Prabowo. Akhirnya ditemukan cara : Penculikan !
Penculikan/pembunuhan sejumlah warga pada tahun 1997 menjelang pemilu dan kemudian diikuti dengan penculikan/pembunuhan setelah Sidang Umum MPR 1998. Saat terjadi Penculikan/pembunuhan menjelang pemilu 1997 sama sekali belum ada tuduhan kepada Kopassus sebagai terduga pelakunya. Namun ketika Tim Mawar melakukan penculikan aktivis pada 2-4 Februari 1998 dan 12-13 Maret 1998 dalam rangka terjadi kebocoran operasi, Kebocoran informasi mengenai operasi Tim Mawar dlm rangka pengaman Sidang Umum MPR terjadi karena ada 1 target, yakni andi arief belum diringkus. Andi Arief sempat kabur, dicari kemana-mana , akhirnya ditemukan di persembunyiannya di Lampung. Dibawa ke Jakarta jalur darat via Bakauheni. Saat Tim Mawar menaiki Kapal Ferry di Bakauheni, petugas polisi menghentikan Tim Mawar yang membawa Andi Arief dengan mata tertutup kain. Meski Tim Mawar kemudian diizinkan masuk Ferry setelah menunjukan kartu pengenal, kejadian ini dilaporkan polisi ke DenPom Lampung
Dan DenPom Lampung meneruskan info ini ke DanPuspom TNI di Jakarta. Saat itulah info bocor, lalu ditunggangi oknum2 TNI binaan Moerdani.
Peristiwa penangkapan andi arief di Lampung dan dibawa ke Jakarta pada tanggal 28 Maret 1998, ditunggangi dengan terjadinya penculikan lain. Penculikan lain/susulan pada tanggal 30 Maret 1998 dengan korban Petrus Bima Anugrah, dilakukan oleh Tim Lain, BUKAN Tim Mawar. Sebelumnya Tim Lain juga sudah menunggangi penculikan Herman Hendarwan pada tanggal 12 Maret 1998, Para korban ini hilang/mati dibunuh.
Korban penculikan Tim Lain semua dibunuh, mayoritas non muslim agar menimbulkan kesan pembunuhan dilakukan oleh Kopassus pimpinan Prabowo. Fitnah terhadap Prabowo, Kopassus melalui penculikan/ pembunuhan warga/aktivis adalah untuk tujuan akhirnya melemahkan Soeharto. Mengapa demikian? Karena untuk menghancurkan Soeharto harus terlebih dahulu menghancurkan penopang utama kekuasaan Soeharto yakni TNI. Kekuatan inti TNI ada pada Kopassus sebagai kesatuan elit yang paling dibanggakan TNI. Moerdani cs hancurkan Soeharto dengan menghancurkan TNI. Pemilihan target korban yang umumnya non muslim/katolik dimaksudkan "menghilangkan jejak pelaku" sekaligus memancing perhatian Dunia. Seolah-olah di Indonesia sedang berkuasa rezim Soeharto yang anti katolik/Kristen. Media-media yang dimiliki katolik/kristen pun bersuara sangat keras.
Akibatnya, Prabowo - Kopassus - TNI - Suharto babak belur dihajar dan difitnah Moerdani cs melalui penunggangan operasi Tim Mawar ini. Namun Pak Harto tetap bertahan, sampai akhirnya terjadi peristiwa kerusuhan Mei 1998, yang diawali dengan penembakan terhadap Mahasiswa Trisakti, Peristiwa Trisakti jelas ditunggangi kelompok Benny Moerdani dengan memfitnah Polres Jakarta Barat, Brimob dan Kopassus sebagai pelakunya. Krisis Moneter yang diperburuk oleh perampokan fasilitas BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) oleh bankir cina melalui rekayasa kredit & tagihan pihak ketiga yang macet dan lain-lain. Sampai hari ini Negara kita masih terbebani utang BLBI sebesar lebih Rp 600 triliun, baru lunas dibayar via APBN hingga 2032 yang akan datang. Krisis Moneter, rekayasa opini, fitnah, kerusuhan Mei 1998 menjadi penyebab utama kejatuhan Soeharto 20 Mei 1998
Pada saat kerusuhan Mei 1998 kembali TNI, Kopassus dan Prabowo dijadikan kambing hitam oleh kelompok Moerdani cs yang berkolaborasi dgn Konspirasi Global. Situasi kacau dan tak terkendali dimanfaatkan para perusuh diduga kesatuan loyalis Moerdani cs untuk membakar kota dan mengeruhkan situasi. Kehadiran sekelompok orang tidak dikenal membuat rusuh, terkordinir dan ini yang dibaca Prabowo sebagai faktor dominan yang membahayakan negara. Paska kerusuhan dikembangkan opini sampai ke seluruh dunia seolah-olah telah terjadi pemerkosaan terhadap wanita-wanita cina, tuduhan itu tidak terbukti, tuduhan itu tidak terbukti sama sekali. Secara teori pun mustahil ada orang yang sempat dan berhasrat lakukan pemerkosaan di tengah-tengah kerusuhan. Tuduhan itu hanya untuk menjatuhkan TNI, menghancurkan Soeharto dan Prabowo.
Fitnah itu sukses besar, Soeharto pun termakan fitnah tersebut.
Laporan sejumlah jenderal langsung ke Soeharto menghasilkan pengusiran Prabowo oleh keluarga karena dianggap pengkhianat, Prabowo tidak diberi kesempatan menjelaskan fakta sebenarnya kepada Soeharto. Operasi Inteljen, penyesatan fakta dan informasi Moerdani cs SUKSES. Operasi itu sangat rapi, cermat dan dibantu media-media kolaborator moerdani seperti Harian Kompas grup, Prabowo dicap pengkhianat Suharto. Peran konspirasi global sangat dominan. Sejak Soeharto mualaf dan mesra dengan umat Islam, Soeharto tidak lagi jadi "Hadiah Terbesar" untuk AS. Kebangkitan Islam Indonesia era 1990-an dinilai jadi ancaman oleh AS, Barat, Australia & Singapore. Sejalan dengan teori pasca perang dingin, Teori/pendapat Samuel P. Hutington dalam tulisannya “The Clash of Civilization” (benturan peradaban) terus menerus dikembangkan di Barat. Islam dikembangkan sebagai musuh baru dunia Barat paska kejatuhan Komunis Uni Soviet & Eropa Timur. Islam di RI juga dinilai sebagai ancaman
Upaya penjatuhan Soeharto sedang mendorong kebangkitan Islam di Indonesia setelah 24 thn dijajah bangsa sendiri, dijadikan agenda utama Konspirasi Global, Penjatuhan Suharto itu sekaligus untuk melakukan imperialisme baru atas Indonesia melalui LOI IMF - RI yang menghancurkan kedaulatan RI. Plus menerapkan demokrasi liberal yang tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila, yang menyebabkan para kapitalis dengan mudah menjadi penguasa-penguasa. Era 1998-2004 Indonesia gonjang ganjing tanpa henti, gangguan keamanan, kerusuhan dimana-mana, ekonomi morat maritm pers tak terkendali. Pers menjadi penguasa baru yg dominan, membentuk opini, mengarahkan dan membentuk persepsi rakyat sesuka hati dan sesuai agenda masing-masing. Pers jadi the first state, Opini mengendalikan kebijakan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Trial by the press menjadi tontonan sehari-hari. Pencopotan Prabowo selaku Pangkostrad juga disebabkan penyesatan informasi.
Bermula dari laporan ke Panglima TNI tentang Pangkostrad Prabowo mengantisipasi gerakan pasukan liar tersebut dengan mengerahkan pasukan kostrad dalam rangka pengamanan, malah jadi sasaran adanya pasukan liar. Apalagi ketika hasil penyisiran gedung-gedung di sekitar Istana/Ring 1 ditemukan sejumlah besar senjata dan amunisi di Gedung Humpus (Gambir). Kontan Prabowo dituduh sebagai penimbun senjata dan amunisi dalam jumlah besar yang ditemukan di lantai 3 Gedung Humpus tersebut, Prabowo difitnah. Usaha Prabowo menjelaskan bhw dirinya MUSTAHIL melakukan kudeta atau menggulingkan presiden Habibie tidak diterima Presiden Habibie. Opini yang begtu kuat menyudutkan Prabowo adalah hasil misinformation (penyesatan) dan deception (pengelabuan) oleh kelompok Moerdani cs
Begitu kuatnya rekayasa opini dan fitnah dilancarkan kepada Prabowo sehingga Habibie, petinggi-petinggi TNI dan publik LUPA pada SATU HAL yang menjadi sifat dan karakter dasar Prabowo yang sudah sejak muda menjadi ciri khas/trade marknya yakni : Prabowo memiliki patriotisme yang luar biasa, kecintaannya terhadap bangsa dan negara yang luar biasa. Mustahil dia melakukan itu. Kami pernah ditegur keras Mayjen Hariyadi Darmawan,, mantan ketua Alumni UI : Saya jamin dengan jiwa raga saya ttg PATRIOTISME PRABOWO !!!
"Orang seperti PRABOWO TDK AKAN MUNGKIN melakukan tindakan sekecil apapun yang dapat membahayakan negara !" Itu pesan Hariadi pada kami. Tokoh seperti Prabowo lah yang dibutuhkan bangsa ini, tokoh yang sepanjang hidupnya hanya memikirkan nasib bangsa. Bukan jongos cina !. Tokoh seperti Prabowo lah yang dibutuhkan rakyat Indonesia, tokoh yang akan jadikan Indonesia MACAN ASIA. Bukan jongos asing. MERDEKA !.
No comments:
Post a Comment